Hari ini merupakan sebuah kisah yang tidak akan pernah terlupakan oleh Nananda di Anniversary 5 tahun 5 bulan tepat pada hari Minggu, 12 Januari 2014.
Nananda hari ini berencana untuk mengunjungi tempat wisata alam yaitu Goa Seplawan. Goa Seplawan terletak di gugusan Perbukitan Menoreh, di perbatasan Kabupaten Purworejo dan Kulon Progo, di Desa Donorejo, Kecamatan Kaligesing, Purworejo. Goa Seplawan berdiri sekitar 700 meter di atas permukaan laut.
Nananda biasanya mengunjungi tempat wisata alam dengan menggunakan kendaraan roda dua. Tapi, kali ini ingin mengunjungi tempat wisata alam dengan menggunakan angkutan umum, khususnya kereta api. Pagi itu, Nananda berangkat dari Jogja menuju Stasiun Tugu. Sampai di Stasiun Tugu, Nananda membayar parkir motor di Stasiun Tugu seharga Rp. 2.000,00 kemudian Nananda langsung mengantri membeli tiket tujuan Stasiun Jenar, Purworejo. Harga tiket kereta api dari Yogyakarta menuju Purworejo seharga Rp. 10.000,00 per orang. Nanda langsung membeli 2 tiket dengan harga Rp. 20.000,00 untuk 2 orang.
Tidak menunggu lama, kereta Prameks datang tepat pada pukul 06.50 WIB sesuai dengan jadwal pada tiket KA, dan Nananda langsung masuk menuju gerbong kereta api, dan ternyata gerbong kereta api Prameks hari Minggu ini ramai sekali, alhasil hanya Nana yang mendapat tempat duduk, dan Nanda berdiri.
Tidak menunggu lama, kereta Prameks datang tepat pada pukul 06.50 WIB sesuai dengan jadwal pada tiket KA, dan Nananda langsung masuk menuju gerbong kereta api, dan ternyata gerbong kereta api Prameks hari Minggu ini ramai sekali, alhasil hanya Nana yang mendapat tempat duduk, dan Nanda berdiri.
Nah, ke-NEKAT-an Nananda berawal disini. Sampai di Stasiun Jenar pada pukul 07.43 WIB, dan Nananda kebingungan harus naik apa agar sampai di Goa Seplawan. Akhirnya Nananda bertanya pada petugas Stasiun, dan Nananda mendapatkan pencerahan untuk naik angkutan (kol) yang berwarna kuning. Nananda kemudian memberhentikan angkutan kuning seperti yang ditunjuk oleh petugas stasiun tadi, dengan membayar Rp. 10.000,00 untuk dua orang, Nananda diturunkan di sebuah perempatan di dekat Gedung Sarwo Edhie Wibowo. Nananda masih kebingungan harus kemana, akhirnya ada ibu-ibu (lupa tanya namanya) yang kebetulan juga turun dari angkutan tersebut yang berbaik hati menemani Nananda jalan menuju angkutan berikutnya yang akan Nananda naiki menuju Goa Seplawan. Ibu itu bercerita bahwa anaknya sedang melahirkan, lagi punya cucu ceritanya, selamat ibu turut berbahagia.
Nananda berjalan sesuai dengan petunjuk ibu tadi, yaitu jalan terus melewati bekas Pasar Baledono, sampai di ujung pasar Nananda tidak juga menemui angkutan warna cokelat seperti yang diberi tahu ibu tadi. Perut terasa lapar, dan Nananda melipir ke warung Soto Cilik di Jalan Ahmad Yani, Purworejo.
Satu porsi soto Rp. 5000,00 dan satu gelas es teh Rp. 2.000,00 tidak jauh berbeda harganya seperti di Jogja. Setelah membayar Rp 18.000,00 untuk dua porsi es teh dan soto ayam kampung, dan setelah bertanya dengan penjual soto ayam kampung, ternyata Nananda kebablasan (salah jalan). Kemudian Nananda kembali ke jalan yang sama tadi dan berhenti di tempat yang ditunjuk penjual soto ayam kampung tadi. Nananda menunggu bus, dan MasyaAllah.. Nananda harus menunggu sampai angkutan kuning itu penuh, baru sopirnya mau menjalankan angkutannya. Angkutan sekecil itu diisi oleh 17-18 orang ditambah dengan barang bawaan ibu-ibu yang membawa banyak sayuran dari pasar. Gile bener Bro!! Sumpeg bener di dalam angkutan tersebut....
Setelah menunggu hampir setengah jam dengan 18 penumpang + seekor ayam jago + sayur mayur belanjaan ibu-ibu dan beberapa karung beras, akhirnya itu angkutan kuning jalan juga. Nananda kemudian diturunkan di Kecamatan Kaligono yang ada tukang ojeknya, karena Nananda disarankan oleh ibu-ibu dan bapak-bapak di dalam angkutan tadi untuk menaiki ojek agar sampai di Goa Seplawan. Sebelumnya si supir angkot menawarkan untuk menaiki angkotnya sampai ke Goa Seplawan, Nananda ditawari harga Rp. 80.000,00 untuk dua orang. Gile bro, itu baru berangkatnya aja, nah terus turunnya pulang kita disuruh bayar lagi dengan harga yang sama, jadi totalnya kalau Nananda naik angkot itu Rp. 160.000,00. Mana mau kita bayar segitu cuma buat angkot kuning kecil. Akhirnya Nananda memutuskan untuk tetap berhenti di Kecamatan Kaligono lalu menaiki ojek.
Ini suasana di dalam angkot menuju Goa Seplawan
Tukang ojek di Kecamatan Kaligono menawarkan harga pas PP dari Kecamatan Kaligono - Goa Seplawan - Kecamatan Kaligono untuk 2 orang dan 2 motor dengan harga Rp. 90.000,00. Dengan terpaksa, Nananda meng-iya-kan karena rugi juga kalau tidak jadi ke Goa Seplawan sedangkan sudah jauh-jauh sampai di Kecamatan Kaligono, Purworejo. Nanda meminta satu motor untuk berboncengan dengan Nana, karena Nanda khawatir dan tidak mau kalau Nana diboncengin sama laki-laki lain. Hahaha :)
Sekitar 15 menit Nananda sampai di Goa Seplawan. Nananda tidak mendapatkan karcis masuk dikarenakan sama Bapak Ojek nya Nananda masuk gratis, ya mungkin sudah termasuk ongkos ojek tadi =_____= Setelah memarkirkan sepeda motor ojek, Nananda langsung mencari toilet, cuaca di Goa Seplawan sangat dingin dan sedikit gerimis saat itu. Toilet di Goa Seplawan dekat dengan gardu pandangnya cukup bersih loh, airnya seger banget.
Nananda memilih untuk menaiki gardu pandang terlebih dahulu, untuk menikmati keindahan di sekitar Goa Seplawan dan mengambil foto-foto. Pemandangan di Goa Seplawan bagus banget, kalian bisa melihat hampir seluruh kawasan Kulonprogo dengan jelas (kalau cuaca tidak mendung). Saat Nananda berkunjung ke Goa Seplawan, sudah cukup banyak pengunjung, ada juga yang datang rombongan dari salah satu SMP di daerah Kulonprogo dan beberapa pengunjung lokal daerah. Nananda melanjutkan perjalanan masuk ke dalam Goa Seplawan, tetapi Nananda tidak masuk jauh ke dalam Goa, karena cuaca cukup buruk dan waktu cukup mepet untuk mengejar angkot dan kereta api. Ini foto-foto di Goa Seplawan oleh Nananda..
Jalan masuk menuju Goa Seplawan
Replika Patung Arca Emas yang menggambarkan Siwa dan Parwati dikenal sebagai Arca Kencana
Dulu di dlam Goa Seplawan ditemukan arca emas sebesar kurang lebih 1,5Kg di dalam Goa, arca emas yang asli disimpan di sebuah Museum Nasional di Jakarta. Replika arca emas ini terletak beberapa meter setelah memasuki jalan masuk wilayah goa.
Berikut ini beberapa foto di wilayah sekitar goa dan di Goa Seplawan
Area sekitar sebelum memasuki Goa Seplawan
Tangga masuk menuju Goa Seplawan dan petunjuk panjang jalur menuju Goa Seplawan
Bagian-bagian di dalam Goa Seplawan
Setelah puas menikmati pemandangan alam di Goa Seplawan, Nanada segera pulang, karena nananda harus mengejar kereta api dan cuaca saat itu kurang mendukung dengan mendung dan gerimis. Akhirnya, Nananda kembali ke Kantor Kecamatan Kaligono setelah turun gunung dari Goa Seplawan. Dan, Nananda kembali menunggu angkutan kuning yang akan membawa Nananda kembali ke bekas Pasar Baledono untuk berjalan kembali dan menaiki angkutan kuning selanjutnya menuju Stasiun Jenar.
Kantor Kepala Desa Kalogono tempat Nananda menunggu angkot
Nananda di dalam angkot sewaktu pulang, angkot yang cukup lengang karena sudah sore
Dari Pasar Baledono, Nananda kembali berjalan ke arah sebelumnya kita berjalan jauh. Karena angkutannya hanya ada di situ. Sambil berjalan, Nananda merasa lapar, dan akhirnya tempat makan siap saji ayam goreng menjadi tujuan Nananda meredakan rasa lapar dan haus. Setelah merasa cukup kenyang, Nananda melanjutkan perjalanan dan berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat ashar di sebuah masjid dekat relokasi Pasar Baledono. Nananda sempat mengecas hp yang saat itu kehabisan daya di masjid tersebut.
Selesai sholat ashar, Nananda melajutkan perjalanan kembali, dan sampilah Nananda ditempat pemberhentian angkutan tadi, dan tidak lama kemudian angkutan yang dimaksud pun datang dan membawa Nananda ke Stasiun Jenar. Kali ini, Nananda hanya disuruh membayar Rp. 8.000,00 dengan jarak yang sama dengan waktu berangkat, artinya sepertinya tadi memang harga dinaikin sedikit untuk orang asing seperti nananda, haha nggapapa lah yaa ;)
Akhirnya Nananda kembali ke Stasiun Jenar, setelah menanyakan kepada petugas, kereta dari Stasiun Jenar menuju Stasiun Tugu hanya ada pada pukul 18.30 WIB. Akhirnya Nananda menunggu cukup lama sambil sholat maghrib dahulu di mushola stasiun.
Setelah menunggu hampir 3 jam, kereta akhirnya datang juga. Nananda telah membeli tiket dengan harga yang sama seperti waktu berangkat, kemudian Nananda menaiki kereta dan akhirrnya Nananda langsung mendapatkan tempat duduk, lumayan pereda lelah. Kurang lebih satu jam di dalam keretan, Nananda sampai kembali lagi di Stasiun Tugu.
Nananda kembali ke rumah sekitar pukul 21.30 WIB karena mampir dinner dulu. Travelling hari ini cukup menyenangkan dan menghebohkan, haha ;)
Sekian cerita Nananda, tetap jaga kebersihan dan keindahan alam ya!
Salam wisata alam and happy Travelling!
n_n
t: @nanandajuanda @wisatanananda